Sabtu, 09 Mei 2009

PENANGANAN KOKON

Kokon merupakan hasil pemeliharaan ulat sutera ( Bombyx mori L ), dibentuk dari serat sutera yang dikeluarkan oleh ulat instar 5 akhir ( ulat matang ), terdiri dari fibrion dan serisin. Kokon ini merupakan bahan buku benang sutera melalui proses pementalan.
Baik buruknya kualitas kokon ditentukan oleh beberapa faktor, antara alin jenis ulat sutera, teknologi dan peralatan yang digunakan, kondisi lingkungan ( temperatur dan kelembaban ) dan penanganan paska panen.
kualitas kokon merupakan salah satu faktor penetu untuk menghasilkan benang sutera yang baik disamping alat pemintalan, kualitas air yang digunakan dan keterampilan tenaga yang mengenai alat pementalan tersebut.
Kokon normal mempunyai berat 1.7-2.2 gram, pada umumnya kokon pupa betina lebih berat bila dibandingkan kokon pupa jantan. Persentase kulit kokon sekitar 18-25% dengan panjang filamen rata-rata sekitar 1.200 meter.
Penanganan kokon merupakan kigaitan yang harus diperhatikan, agar pemeliharaan ulat yang dilakuakn dapat menghasilkan kokon baik. Kesalahan mutu benang sutera, sehingga hasil yang diterima oleh petani akan berkurang.
Tahapan kegiatan penanganan kokon adalah panen kokon, pembersihan kokon, seleksi kokon, pengeringan dan penyimpanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar